Di dalam
Surat Al Baqarah juga terdapat ayat lain yang memiliki keutamaan, dan sangat dianjurkan untuk
dibaca dalam doa atau pun zikir kita. Ayat tersebut adalah dua ayat paling
akhir dari surat ini, yaitu firman
Allah SWT:
آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ
بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ
رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ. لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ
وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rasulullah
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga
orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikat-Nya,
dan Kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. (katanya): Kami tidak membezakan
antara seorang dengan yang lain dari Rasul-rasulnya. Mereka berkata lagi: Kami
dengar dan kami taat. Kami pohonkan keampunan-Mu wahai Tuhan kami, dan
kepada-Mu jualah tempat kembali. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa
yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia
menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa): Wahai Tuhan
kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah.
Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat
sebagaimana yang telah engkau bebankan kepada orang yang terdahulu daripada
kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak
terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kami, dan ampunkanlah kami, dan berilah
rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; maka tolonglah kami untuk mencapai
kemenangan terhadap kaum yang kafir”. (Al Baqarah 2:
285-286)
Berkenaan
dengan keutamaan dua ayat ini, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ
أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ قَرَأَ هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ
مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ)) (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu
Mas’ud Al Anshary ra, ia berkata: Telah bersabda
Rasulullah SAW: “Sesiapa
yang membaca dua ayat ini dari akhir surat Al Baqarah pada malam hari, niscaya ia
telah cukup baginya”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Para
ulama menjelaskan maksud dari perkataan Nabi SAW “Kafataahu”
(cukup baginya) yaitu: “Ia telah mencukupinya dari ibadah
Qiyamullail pada malam hari itu; atau ia telah cukup untuk menjaganya dari
segala keburukan; atau ia telah cukup mendapatkan pahala berbanding dengan
membaca zikir selainnya dan sebagainya”.[1]
Di dalam
hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Nasa’i, Tirmizi, Ibnu Hibban, Ad
Darimi, Hakim dan Imam Ahmad dari Nu’man Bin Basyir ra, bahwa pada suatu
hari Nabi SAW
bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menulis dalam satu kitab sejak dua ribu
tahun sebelum menciptakan langit dan
bumi. Kitab itu berada padaNya diatas Arasy. Kemudian Allah SWT menurunkan dari
Kitab tersebut dua ayat yang menjadi penutup surat Al Baqarah. Dan sesungguhnya
syetan tidak akan masuk kepada rumah yang dibacakan ayat tersebut selama 3
malam”.
@Muhamad Yusuf
No comments:
Post a Comment