Dunia ribut harian di rumah, lima orang anak, tiga di antaranya balita, tanpa sekolah, bersama ibu yang pikirannya asyik berkelana (😂), dan mereka, anak-anak yang mudah bosan itu, ditantang untuk bisa menyelesaikan hafalan al Qur'an, selagi usia belia.
Bagaimana caranya?
Saya, sang ibu dalam paragraf di atas itu pun hampir berkata, mustahil, atau setidaknya, hal itu terlalu berat...
Hingga suatu hari...
Karena anak-anak jenuh dengan rutinitas rumahan selama setahun terakhir tanpa komunitas belajar apapun kecuali mentoring pekanannya, akhirnya kami putuskan mereka ikut les matematika.
Lho kok les matematika? kenapa bukan les yang lain? Ini apa hubungannya?
Karena kekurangan anak-anak mulai nampak setelah lama tidak sekolah, jarang dapat PR, dan aktifitas terlalu bebas, mereka jadi lambat dalam menghitung. Bila ibunya memberi tugas, mereka menunjukkan keluh kesah alias berdalih karena malas. Masa ditanya 5 tambah 7 aja perlu waktu lama untuk mikir, loading dulu kayak internet mau abis kuotanya. Padahal matematika itu logika, salah satu ilmu dasar yang perlu dikuasai anak untuk masa depannya, iya kan? yaa, setidaknya ga mudah ditipu sama pedagang yang curang kan nantinya (lho?)....😂
prihatin, akhirnya, dengan sisa-sisa 'pundi emas' yang tersimpan, kami daftarkan dua anak kami, 'Along' Wafi dan 'kak Ngah' Bina ikut les matematika di K***n, -maaf nih, ga boleh iklan-. Kenapa kita pilih di K***n, alasannya, karena deket sama rumah. Ya begitulah kami, simpel simpel aja ternyata alasannya.
Tenang tenang, ini mau dijelaskan hubungan antara les matematika sama menghafal al Qur'an.
Jadi, setelah dua anak kami masuk les, seketika sadarlah kami bahwa les ini pastinya berat buat anak sekolahan. Bayangin ya, ini les, malah nambahin PR. setiap minggu cuma dua pertemuan, tapi PR nya setiap hari ada, masing-masing setidanya dua paket, dan waktunya dicatat, sebaiknya 10 menit per paket. Bagi yang anaknya pernah ikut les ini paham pasti. Nah, tapi, bagi anak-anak kami, saya perhatikan ini malah cukup baik, pas untuk mereka saat ini, sbb mereka memang tidak banyak beban PR selama ini, jadi les ini bisa mengisi mood belajar harian mereka. No days without math, begitu katanya.
Suatu sore, saat memperhatikan mereka mengerjakan paket-paket PR les matematikanya, yang mereka kerjakan setiap hari apapun kondisinya, saya (dan suami) kok sama-sama terinspirasi, kok bisa bareng gitu ya dapat inspirasinya?, 😊. sehati sejiwa... Kami sama-sama berandai-andai, kalau saja menghafal al Qur'an bisa dipaksa tekun seperti ini. Setiap hari diberi paket hafalan yang bisa 'memaksa' mereka dan juga pembimbingnya dalam mencapai target hafalan sesuai kemampuannya. Pasti lebih bagus, karena Al Qur'an tentunya lebih istimewa, kalam Allah.
Setelah perenungan panjang dan diskusi siang malam di markas dakwah kami 😝, lahirlah suatu ide, konsep menghafal al Qur'an. Konsep ini, bukan konsep yang spektakuler, memang tidak semudah tersenyum, juga tidak secepat cahaya. Konsep ini lahir dari pengalaman suami di dunia tahfizh Qur'an sebagai pengajar, dan pendalaman saya di dunia belajar anak-anak,yang sering jadi ban serep dalam menerima setoran anak-anak di rumah. Mungkin ini hanya sebuah jalan bagi pilihan individu untuk menghafal, ya, menghafal seperti biasa, hanya...seolah ia memberi bangunan untuk ruang-ruang ketekunan kita. Karena ketekunan, adalah satu di antara sekian hal terpenting dalam menghafal Al Qur'an.
Konsep itu kami beri nama Yusmi. Artinya 'mengangkat tinggi'.
Sudah hampir sebulan konsep ini kami ujicobakan di laboratorium sepenuh masa kami, Wafi, Bina hingga Yahya. Bagi saya ibunya, konsep ini memberi perangkat yang sangat membantu dalam kemandirian anak-anak ketika menghafal dan muraja'ah. Juga memudahkan ibunya ini untuk mengevaluasinya.
Alhamdulillah.
By: umiwafi
Baca juga
Inspirasi Yusmi
konsep Yusmi
Baarakallahu fiikum untuk YUSMI nya ya teh Ilmi dan Ust Yusuf semoga bisa menyebar ilmunya untuk yg lain khususnya anak2 Umi 😊
ReplyDeleteTerimakasih udah mampir teh... Aamiin.. Jazakillahukhair atas doanya.
ReplyDeleteBarakaullah metodenya bagus mi
ReplyDeleteTapi bagi kami yang kerja dan waktu yang terbatas juga bisa hafal walau metodenya berbeda one day one ayat
MashaAllah.. terus terang ikut bahagia dengan lahirnya metode menghafal Al-Quran "YUSMI" ini teh ilmi...
ReplyDeleteInshaAllah mnjd peluang pahala sepanjang masa buat teteh sklrg 😊😊😊