Saturday, October 22, 2016

3 Kunci Sukses Menjadikan Anak Hafal Al Qur'an

Ilustrasi

Memiliki anak-anak yang hafal Al Qur’an adalah idaman setiap orang tua. Karena merekalah yang akan memuliakan orangtuanya pada hari kiamat, dalam setiap kebaikan mereka di sana ada saham dan peran orang tua dan dari merekalah para orang tua akan mendapatkan doa dan bakti.

Namun apakah yang dapat kita upayakan agar anak-anak kita atau anak didik kita sukses dalam menghafal Al Qur’an?

Tentu banyak hal yang mempengaruhi dan menjadikan anak-anak kita sukses menghafal Al Qur’an. Ada faktor-faktor yang sifatnya maknawi seperti: Doa orangtua, sumber makanan dan minuman yang halal dan Hidayah serta kemudahan dari Allah SWT.

Ada juga faktor yang bersifat lahiriyah (konkrit) yang bisa diupayakan. Inilah yang akan dibahas dalam tulisan singkat ini.

Sebagaimana seorang petani yang akan menanam biji tanaman, maka selain benih dengan kualitas yang baik, diperlukan juga faktor- faktor lain yang akan menentukan tumbuh kembangnya tanaman tersebut: Kesuburan tanah, lingkungan sekitar yang mendukung dan ketelatenan sang petani.

Dalam proses mentarbiyah anak-anak kita, atau anak didik kita agar menjadi penghafal Al Qur’an, setidaknya keterlibatan 3 faktor ini sangat penting. Jika 3 hal ini baik, maka InsyaAllah hasilnya akan baik.

1.      Orang tua
Orangtua menjadi sangat penting posisinya. Karena merekalah yang meletakkan dasar pendidikan Al Qur’an di rumah. Seseorang yang sudah terbiasa membaca Al Qur’an di rumah - baik dengan ayah atau ibunya- maka ketika menginjakkan kaki di Pesantren atau Sekolah, ia sudah tidak asing lagi dengan Al Qur’an. Ia sudah terbiasa membaca, terbiasa berlama-lama dengan Al Qur’an dan sudah akrab dengannya.

Ini berbeda dengan anak-anak – atau bahkan kita – yang belum punya pengalaman cukup bersama Al Qur’an. Maka ketika dihadapkan dengan dunia menghafal, perlu proses adaptasi yang panjang dan perlu “pemaksaan” diri yang keras.

Selain itu, Doa orang tua kepada anaknya sangat berpengaruh besar. Doa dan kesholehan orangtua adalah modal bagi kesholehan anak-anak. Perhatian dan dukungan mereka juga tidak bisa tergantikan dengan perhatian dan dukungan dari guru saja.

2.      Guru (Ustadz/ Syaikh)
Imam Syafi’i menjadikan Guru (Ustadz) sebagai syarat keberhasilan dalam menuntut ilmu. Bimbingannya, keikhlasan dan kapasitas keilmuannya akan sangat mempengaruhi proses pembelajaran apa pun. Termasuk menghafal Al Qur’an.

Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencarikan guru terbaik bagi anak-anaknya. Yaitu guru yang benar-benar memperhatikan kualitas, pemahaman murid dan perkembangan mereka. Bukan guru yang hanya sekedar menjalankan tugas dan tidak menekankan sisi kualitas.

Dalam menghafal Al Qur’an, -dalam banyak kasus- belum ada standar baku yang diterapkan oleh para guru. Akibatnya, kualitas hafalan setiap murid berbeda-beda. Ada guru yang memasang standar rendah, ia akan mempersilakan muridnya untuk meneruskan hafalan ke ayat berikutnya meskipun ayat-ayat sebelumnya tidak lancar. Namun ada juga mereka yang sangat teliti dan disiplin, “jika belum lancar, jangan tambah hafalan”. Begitu prinsipnya.

3.      Metode
Inilah bagian yang jarang disentuh dalam ceramah-ceramah atau motivasi menghafal Al Qur’an. Yaitu terkait metode, cara dan teknik menghafal Al Qur’an.

Sebenarnya sudah cukup banyak metode yang diperkenalkan. Namun tentu saja ketika kita ingin mengadopsi salah satu dari metode tersebut, apalagi untuk diterapkan dalam sebuah lembaga pendidikan resmi dan besar, kita perlu memilah dan mengetahui mana metode yang paling efektif dan berkualitas. Metode yang akan memudahkan dan meringankan semua yang terlibat dalam proses menghafal: Penghafal itu sendiri, Orang tua, Guru dan Pihak penyelenggara pendidikan menghafal Al Qur’an.

Metode apa saja sah untuk digunakan, terlebih jika dapat menghasilkan para hafizh yang berkualitas. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita bukan hanya butuh metode dan teknik mengahafal saja, tapi juga memerlukan metode yang sekaligus dapat memelihara dan menjaga ayat-ayat atau surat-surat yangg sudah di hafal.

Kebanyakan metode yang ada atau yang kita ketahui adalah metode untuk menghafal ayat-ayat baru saja. Sementara hafalan yang lama belum mendapat perhatian yang memadai, atau diserahkan kepada para penghafal itu sendiri.

Kehadiran metode yang komprehensif dan mudah dalam menghafal Al Qur’an mutlak diperlukan, karena ia akan membantu para pelajar yang lemah dan akan meningkatkan prestasi pelajar yang memiliki bakat.

Wallahu A’lam


@am.yusuf

No comments:

Post a Comment