Tuesday, November 22, 2016

Menikmati Masa-Masa Sulit

By: Muhamad Yusuf, M.A. 

Tidak ada seorang pun yang mau hidup menderita. Kelaparan. Kehausan. Kehabisan uang. Diputus kerja. Dan sebagainya. Namun semua itu pasti terjadi. Jangankan kepada kita orang yang biasa-biasa saja, hatta para Nabi dan Rasul pun mereka di uji. Bahkan ujian mereka paling besar diantara ujian-ujian manusia.

Mau mengeluh ketika di uji? Sungguh keluh kesah itu tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, bahkan sebaliknya. Keluh kesah menjadikan keadaan lebih buruk, disamping kita tidak mendapat pahala kesabaran. Keluh kesah adalah cerminan mental yang lemah, lekas menyerah dan menyalahkan orang lain.

Nikmatilah masa-masa sulit. Mengadulah kepada Allah SWT. Menangislah senangis-nangisnya, menjerit sekuat-kuatnya, tapi jangan kepada manusia. Hanya kepada-Nya. Temuilah Dia di keheningan malam dan dalam kekhusyukan doa-doa kita. Mengadulah sepuas-puasnya dan mintalah sebanyak-banyaknya, karena Dia adalah Sang Maha Kuasa dan Maha Kaya.

Nikmatilah masa-masa sulit itu. Kala itu, lihatlah diri kita. Sejauh mana kesabarannya, sejauh mana kekayaan jiwanya dan sekuat apa ia menerima tempaan.

Ibarat orang yang berpuasa, yang akan mendapat 2 kebahagiaan. Bahagia ketika ia berbuka, dan bahagia ketika ia bertemu dengan Rabbnya. Maka demikian juga ketika kita diuji. Kita akan berbahagia ketika kita mampu melaluinya dengan sabar, dan bahagia ketika kita bertemu Allah SWT dengan pahala kesabaran itu.

Yakinlah, bukan hanya kita seorang yang diuji. Jauh atau dekat di luar sana, lebih banyak orang yang ujiannya lebih berat dari kita. Di penjara, menderita penakit kronik, peperangan dan pengungsian. Namun banyak diantara mereka sabar. Bahkan dari ujian itu banyak yang keluar dengan jiwa yang lebih bersinar, dengan karya yang jauh lebih gemilang.


Jadi, sejak sekarang, jangan lagi berkeluh kesah karena kesulitan. Kembalikanlah pada-Nya, dan Dia juga yang akan mengangkatnya dari kita.

No comments:

Post a Comment