Friday, December 23, 2016

PERAN MASJID DALAM PEMBANGUNAN UMMAT

Oleh: AM. Yusuf, Lc. M.A

Ketika kita menelusuri kembali perjalanan sejarah kegemilangan Islam, kita akan mendapati bahwa masjid memiliki peran yang sangat sentral dan signifikan. Ia tidak hanya difahami secara sempit sebagai rumah ibadah bagi kaum muslimin, namun lebih jauh ia memposisikan diri sebagai mercusuar dan kendali peradaban.

Ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berhijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, hal pertama yang ia lakukan di wilayah Quba adalah membangun masjid. Bersama para sahabat, baginda yang mulia mengangkat batu, menegakkan tiang dan membenahi Masjid yang pertama dibangun pada masa itu. Begitu juga ketika baginda dan para sahabat melanjutkan perjalanan Hijrahnya ke daerah Yatsrib (sekarang bernama Madinah), masjid juga menjadi perkara pertama yang beliau perhatikan. Di tempat yang baru ini beliau membangun masjidnya (Masjid Nabawi).

Pada zaman Nabi SAW, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat sholat, berdzikir, membaca Qur’an dan berbagai ibadah mahdhah lainnya, namun masjid kala itu memiliki peran yang multifungsi. Ia sebagai madrasah bagi kaum muslimin untuk menerima pengajaran Islam, menjadi balai pertemuan untuk mempersatukan banyak unsur dari berbagai kabilah, tempat untuk bermusyawarah serta menjalankan roda pemerintahan, mengatur strategi perang bahkan tempat untuk menerima tamu kenegaraan. Keberadaan masjid pada era Rasulullah SAW lebih tepat dikatakan sebagai institusi yang membangun peradaban umat Islam yang modern. Demikianlah peran masjid selama berabad-abad dalam masa kejayaan Islam. Bahkan Ibnu Rusyd dan Ibnu Sina - dua orang Ilmuwan besar Islam - banyak menghabiskan waktunya dengan membaca di perpustakaan masjid di Andalusia.

Permasalahan Masyarakat dan Bangsa Indonesia

Setiap bangsa pasti memiliki permasalahan dan tantangan masing-masing, yang membedakan hanyalah jenis masalah, tingkat kerumitan dan volumenya. Semakin baik tingkat pengelolaan potensi sebuah negara maka akan semakin mudah penanganan masalahnya. Sebaliknya apabila potensi sebuah negara tidak dikelola dengan baik, maka semakin rumitlah permasalahan dan buruklah kondisi bangsanya.

Diantara sekian banyak masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masalah sosial. Pergaulan bebas, degradasi moral, krisis identitas dan korupsi diantara masalah sosial sangat serius yang sedang kita hadapi.

Meskipun antara satu permasalahan dengan yang lainya memiliki keterkaitan yang sangat erat, namun apabila kita runut ke akar-akarnya kita akan mendapati bahwa lemahnya pembinaan karakter (akhlak) dan kurangnya pendidikan agama dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai pemicu utama.

Penguatan Istitusi Masjid sebagai Solusi

Para ulama mengatakan bahwa “Ummat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang menjadikan baik generasi awal”. Berkaca kepada sejarah kegemilangan Islam dan perkataan para ulama tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu solusi yang paling efektif untuk memperbaiki kondisi masyarakat dan mengentaskan permasalahan bangsa adalah melalui optimalisasi dan revitalisasi fungsi Masjid.

Lalu apa yang dapat diperankan oleh masjid saat ini?

Remaja Masjid. Banyak sekali hal positif dari keberadaan Remaja Masjid. Sesuai karakternya yang penuh ide dan kreatifitas, Remaja Masjid dapat menjadi sarana pembinaan para remaja, regenerasi kepengurusan masjid, pengentasan dekadensi moral, pembibitan calon ulama dan pemimpin cinta masjid, penyaluran bakat para pemuda hingga pengembangan ekonomi masjid.

Khutbah. Sebagaimana disebutkan di atas bahwa masjid memiliki posisi yang sangat sentral ditengah-tengah kaum muslimin. Selain sebagai tempat bagi menunaikan sholat lima waktu, ia mampu menghadirkan masyarakat/jama’ah yang cukup besar dalam moment-moment tertentu seperti sholat jum’at, sholat hari raya dan tabligh Akbar. Disinilah peran signifikan dari sebuah khutbah atau ceramah. Apabila konten dan metode khutbah diperbaik maka ia akan menjadi salah satu sarana yang paling efektif dalam pembinaan masyarakat.

Pemberdayaan Zakat. Potensi zakat masyarakat kita sangat besar, mencapat 217 Triliun Rupiah pertahun (Riset BAZNAS dan IPB tahun 2016). Jika dikelola dengan baik, ia akan memberikan dampak positif yang sangat besar bagi kesejahteraan dan perbaikan masyarakat. Institusi masjid merupakan salah satu wadah yang berwenang mengelola dana zakat ini. Bukan saja zakat fitrah yang dibayarkan pada setiap bulan suci Ramadhan, namun jenis-jenis zakat lain seperti zakat maal, zakat perdagangan, zakat penghasilan dan sebagainya dapat dikelola oleh masjid.

Pusat Ilmu. Meskipun sebagian masjid-masjid kita pada umumnya sudah biasa menggabungkan antara masjid dan madrasah atau Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), namun sudah saatnya kita membangun universitas-universitas, perpustakaan-perpustakaan dan pusat-pusat ilmu berbasis masjid. Dengan demikian diharapkan akan lahir generasi masa depan yang selain saintis juga agamis.

Pemberdayaan Ekonomi. Konsep Koperasi Masjid atau badan usaha masjid dapat menjadi salah satu unit yang diperankan oleh institusi masjid untuk memberdayakan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Banyak jenis usaha yang dapat dijalankan. Selain memberikan peluang kerja kepada masyarakat, juga dapat memberikan kemudahan kepada jama’ah dan masyarakat. Diharapkan masjid tidak lagi menjadi beban masyarakat untuk biaya pembangunan dan operasional, namun sebaliknya ia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.


Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment